A Copy of My Mind (2015): Kala Hasrat Kecil Terusik Hasrat Besar
Daftar isi [Buka]
Joko Anwar merupakan satu dari sekian banyak sutradara muda terbaik Indonesia saat ini. Anda boleh berbeda pendapat, tapi setidaknya karya-karyanya telah memukau ratusan ribu penonton karena tema yang ia angkat selalu variatif dan yang paling penting menghibur.
Jika sebelumnya Joko Anwar kerap menyutradarai film bergenre horor atau thriller, kali ini ia mengangkat tema kehidupan sehari-hari di kota Jakarta lewat A Copy of My Mind. Tercatat sejak 2014 Joko Anwar telah memperkenalkan film ini, mulai dari premis, pencarian dana, proses produksi, keikutsertaan di festival-festival film internasional, hingga peluncuran resmi per tanggal 11 Februari 2016.
Sari menelusuri deretan CD dan DVD bajakan yang tersusun rapi di rak toko. Tebak, di mana ini? |
A Copy of My Mind berkisah tentang romansa dua sejoli, Sari (Tara Basro) seorang terapis di salon kecantikan kecil dengan Alek (Chicco Jerikho) seorang penerjemah subtitle film bajakan. Kedua muda-mudi itu sama-sama gemar menonton film, dan karena film pula mereka bertemu.
Alek sedang nongkrong di toko cd dan dvd bajakan. |
Sari yang diperankan oleh Tara Basro adalah wanita perantau dari kampung yang mengadu nasib di Jakarta. Berbekal duit dan keahlian seadanya, ia memutuskan untuk menjadi terapis di salon kecantikan bernama Yelo. Penghasilannya terbilang pas-pasan, sehingga ia benar-benar menjiwai peran anak kost dengan tidur di kamar sempit, berebut kamar mandi dengan penghuni lainnya, dan tentunya mengonsumsi mie instan untuk mengganjal perut setiap hari.
Lain halnya dengan Alek. Ia sama sekali tak menghiraukan keadaan di sekelilingnya. Tak peduli seberapa besar ia dibayar untuk menerjemahkan teks film-film bajakan. Hingga Sari datang dan merasuki kehidupannya yang selama ini begitu hampa.
Paruh awal film hingga pertengahan adalah bagian pengenalan dan pembangunan karakter. Belum terlalu banyak konflik dimunculkan. Siapa pun bisa saja menerka-nerka jalan cerita, tapi tetap saja ia akan 'terjebak' dalam realita film. Mereka akan larut dalam keheningan, kebisingan, serta kerasnya kehidupan di Jakarta.
Pengalaman menonton A Copy of My Mind merupakan pengalaman yang tak ada bedanya dengan kehidupan sehari-hari, bukan hanya di Jakarta, tapi juga kota-kota besar di penjuru dunia tempat para perantau memperjuangkan nasib. A Copy of My Mind adalah gambaran nyata bahwa ambisi kecil kerap direnggut oleh ambisi-ambisi besar.
Penilaian : 8,5 dari 10