Tren Situs Web 2017: Facebook Instant Articles versus Google AMP

Daftar isi [Buka]
Facebook Artikel Instan versus Google Accelerated Mobile Pages

Seiring makin berkembangnya penggunaan ponsel secara signifikan dibanding desktop sebagai perangkat utama yang dipakai oleh pengguna internet, seketika tren desain web semakin rumit dan mendapat perhatian khusus. Pengelola situs web diharuskan untuk memasarkan konten yang bagus, dengan tampilan yang menarik, dan tentu saja ringan sehingga dapat menghemat kuota internet para pengunjung. Situs web yang loading-nya berat dan desainnya tidak menarik sangat tidak disukai oleh siapa pun, yang pada akhirnya bisa berdampak meningkatnya bounce rate dan hilangnya potensi pemasukan dari iklan.

Pada tahun 2015, Facebook dan Google memperkenalkan sebuah proyek untuk meningkatkan performa suatu web tanpa mengesampingkan desain serta pengalaman pengguna. Tujuan utama mereka adalah mewujudkan halaman web versi mobile yang mampu diakses dengan sangat cepat dan memakan lebih sedikit data dibandingkan versi desktop. Proyek ini terkesan ambisius. Bagaimana tidak? Pasalnya belum semua web di internet mampu menyesuaikan tampilan di berbagai perangkat (responsive), lantas kedua raksasa internet tersebut berambisi untuk menghadirkan teknologi yang mampu menayangkan teks, gambar, maupun video di suatu web jauh lebih cepat dari kecepatan akses internet biasa.

Uji validitas mobile-friendly laman web Anda

Pada artikel ini, kita akan menelisik perbandingan antara Facebook Instant Articles (selanjutnya saya akan memakai istilah “Artikel Instan”) dan Google Accelerated Mobile Pages (AMP) dari hasil pengalaman saya sendiri.

Sebenarnya Apa Itu Artikel Instan dan AMP?

Pada dasarnya, Artikel Instan dan Google AMP dirancang untuk menampilkan suatu halaman web di perangkat ponsel jauh lebih cepat dibandingkan halaman web di komputer. Tujuan keduanya memang sama, akan tetapi terdapat perbedaan mencolok dalam implementasinya.

natgeo artikel instan facebook
Laman National Geographic diakses lewat Artikel Instan. (Foto: Halaman Instant Articles)

Facebook Instant Articles hanya bekerja di dalam aplikasi Facebook untuk Android dan iOS. Pengelola halaman dapat menyajikan artikel secara langsung di news feed Facebook tanpa perlu 'membawanya' ke luar Facebook. Itu artinya para pengguna aplikasi Facebook bisa membaca artikel tersebut langsung tanpa perlu dialihkan ke peramban (browser). Bagi Facebook, cara ini sangat menguntungkan karena tiada alasan bagi pengguna untuk meninggalkan aplikasi Facebook yang pada akhirnya pendapatan iklan untuk Facebook semakin meningkat pesat.


Google Accelerated Mobile Pages agak sedikit berbeda. Apabila Facebook Instant Articles hanya bisa diakses lewat aplikasi Facebook, artikel AMP tampil di hasil pencarian Google yang diakses lewat peramban ponsel. Sekilas tidak ada perbedaan yang mencolok antara hasil pencarian web versi mobile biasa dengan AMP. Pembedanya adalah daftar hasil pencarian AMP tampil di bagian atas "top stories" dalam format carousel beserta logo dan thumbnail gambar tiap-tiap web yang telah valid AMP akan terpampang dengan jelas. Sama halnya dengan Artikel Instan, AMP menggunakan simbol petir sebagai penanda bahwa situs web tersebut sudah menerapkannya.

cat google amp


Bagaimana Cara Kerja Mereka?

Facebook menerapkan teknologi yang sama yang mereka pakai untuk menampilkan video dan foto secara cepat di Artikel Instan. Konstruksi konten dirancang menggunakan HTML5, dan seorang penerbit diharuskan untuk mengajukan contoh artikel sesuai format untuk bisa diterima oleh Facebook sehingga ia bisa memulai untuk mendistribusikan Artikel Instan. Apabila diterima, para publisher dapat menghubungkan Artikel Instan secara langsung melalui Content Management System (CMS), baik dengan Instant Articles API atau RSS Feed.

amp instan for wordpress

Jika Anda mengakses tulisan ini menggunakan ponsel Android atau iPhone, silakan coba akses posting halaman Facebook saya di bawah ini:

Jualan makin laris manis dengan theme Smart Toko. 
Dikirim oleh Yusuf Abdul Qohhar pada 4 April 2017

Terasa 'cepat' kah? Jika iya, Anda telah merasakan sendiri Artikel Instan.

Lanjut ke pembahasan ...

Menurut Facebook, Artikel Instan 30% lebih sering dibagikan daripada artikel yang diakses di peramban ponsel, 10x lebih cepat, dan 70% kemungkinan tidak akan diabaikan oleh pengunjung.

Lain halnya dengan AMP. Dengan cara membuang JavaScript dan HTML yang lambat, Google AMP mampu mengurangi waktu loading secara signifikan. Berdasarkan klaim Google, artikel AMP tampil 4x lebih cepat daripada halaman web biasa sementara data yang dikonsumsi 10x lebih sedikit.

Kang Adhy Suryadi, narablog sekaligus pembuat template Blogger terbaik Indonesia saat ini, punya beberapa pilihan template Blogger AMP di MF Template.

Bagaimana Perbandingan Keduanya?

Dua program ini sama-sama bertujuan untuk menyajikan konten di ponsel lebih cepat dan lebih mudah diakses oleh pengunjung. Maka dibutuhkan investasi yang tidak sedikit, bahkan kalau perlu bagilah tugas dengan seorang pemrogram khusus di bidang optimasi konten AMP dan Artikel Instan. Karena apabila dilakukan sendirian oleh pengelola web seperti yang telah saya rasakan sendiri, waktu dan tenaga akan habis terkuras.

Mari kita simak perbandingan di antara keduanya dari sisi jangkauan, penggunaan, dan pemasukan iklan berikut ini.

1. Jangkauan

Kita sama-sama mengetahui bahwa Google dan Facebook merupakan raksasa di internet saat ini  apabila kita melihat jumlah pengguna harian mereka. Google memproses lebih dari 3,5 miliar pencarian per hari, sementara Facebook memiliki 1,6 miliar penguna yang menghabiskan 20% waktu harian mereka di Facebook. Yang perlu diperhatikan adalah potensi dari dua platform ini. Apakah orang-orang menemukan konten Anda melalui mesin pencari? Atau dari media sosial?

“Kompas dan Kaskus merupakan contoh dua situs web populer di Indonesia yang telah menerapkan Google AMP.”

Faktanya, hanya 23% pakar SEO yang mulai mengimplementasikan Google AMP di web mereka atau di web klien, itu berarti penggunaannya belum menyeluruh. Hal ini tentu tidak lain karena Google AMP memang bukan faktor utama penunjang peringkat di hasil pencarian Google.

Sementara belum ada data statistik terkait jumlah pengguna Artikel Instan di Facebook.

"Kompas, Hipwee, Jalan Tikus, Bright Side, Recode, The Verge, The New York Times, BuzzFeed, dan National Geographic telah menerapkan Artikel Instan di halaman Facebook masing-masing."

2. Kemudahan penggunaan

Beberapa teknologi ditolak oleh AMP HTML, seperti iframes dan JavaScript, padahal dua fitur dari pihak ketiga tersebut merupakan pondasi fundamental sebuah situs web modern. Hasilnya, publisher yang hendak membuat web mereka sesuai struktur Google AMP diharuskan untuk membuat versi web dan konten yang lebih sederhana, yang tentunya membutuhkan investasi waktu dan sumber daya yang signifikan.

Sebaliknya, Facebook berusaha semaksimal mungkin supaya beberapa fitur dari pihak ketiga bisa berjalan di Artikel Instan dengan sesederhana mungkin.

Uji validitas halaman AMP Anda

3. Pendapatan iklan

Facebook menyediakan kerja sama bisnis di Artikel Instan. Ada dua pilihan yang mereka tawarkan kepada penerbit (publisher): pertama, penerbit menampilkan iklan mereka sendiri dan seluruh pendapatan iklan tersebut jadi milik penerbit; kedua, penerbit mempersilakan Facebook menampilkan iklan mereka berupa banner, carousel, maupun video di Artikel Instan, 30% dari pendapatan iklan menjadi milik Facebook. Beberapa penerbit merespon negatif kebijakan tersebut karena mereka merasa terkekang dengan Facebook padahal mereka bisa mendapatkan pendapatan yang lebih besar apabila pengunjung mengakses web mereka lewat peramban.

iklan tersemat di Artikel Instan Facebook


Google AMP tentu berbeda. Karena ia bukanlah kerja sama bisnis, melainkan proyek open source. Bisa saja Google mengekang penerbit untuk menyajikan konten mereka tetap di dalam Google, sebagaimana yang dilakukan oleh Facebook. Namun Google lebih tertarik untuk mengubah cara penerbit membangun halaman web versi mobile. Dengan mematuhi standardisasi yang telah ditetapkan oleh Google, pemilik web akan memperoleh manfaat secara natural.

Kelebihan Artikel Instan

instant articles yusuf abdul qohhar

Artikel Instan Facebook jauh lebih cepat dan ringan dibandingkan Google AMP. Selain itu, pilihan berbagi dan sukai artikel bertebaran bahkan sejak di awal artikel, di bagian foto, hingga di akhir artikel. Sistem monetasi artikel instan juga terbilang transparan dan mudah diterapkan: rumusnya 1 iklan per 250 kata (jika artikel berjumlah 1000 kata, hanya 4 iklan yang dapat tampil).

instant articles on facebook yusuf

Kekurangan Artikel Instan

Beberapa fitur tambahan dari pihak ketiga tidak dapat muncul di Artikel Instan, termasuk gambar yang diperbesar, video, pop-up, sign-up, dan seterusnya. Hasil integrasi Facebook API dan RSS Feed juga terkadang tidak dapat menyesuaikan 100% seperti tampilan konten di blog. Jadi, perlu banyak waktu untuk mengedit dan mempunlikasikan ulang.

Kelebihan AMP

Dengan 3 komponen utama, yaitu AMP HTML, AMP JS, dan AMP Cache, pengguna Google AMP tentu bisa berkreasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Hasilnya, situs web mereka akan berada di bagian "Top stories" pada hasil pencarian Google.

Kekurangan AMP

Sayangnya, beberapa fitur tidak dapat ditampilkan apabila diakses dengan Google AMP, seperti:
1. Gambar dan presentasi (slide) yang harus diperbesar. Google AMP tidak memperbolehkan pengunjung untuk men-zoom in konten.
2. Video yang di-hosting sendiri dan durasinya terlalu panjang. Google AMP dirancang khusus untuk teks sebagai penopang konten.
3. Iklan sembulan (pop-up ads), sidebars, toolbar, dan widget tambahan lainnya tidak bisa tampil.

Itu berarti apabila tujuan Anda adalah memperoleh langganan, iklan, serta impression yang banyak, tentu Google AMP bukanlah jawabannya untuk saat ini.

Kesimpulan

Google AMP dan Facebook Instant Articles merupakan pemain utama di kancah optimasi penayangan konten di perangkat ponsel. Apapun platform yang ingin Anda pakai, cobalah analisis terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan tiap-tiap platform.

Cara sederhana untuk menentukan platform mana yang akan Anda pilih ialah dengan menjawab tiga pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah isi konten Anda tampil dengan baik di perangkat ponsel?
Jika Anda seorang pengelola web yang mengandalkan konten visual seperti infografis, tentu Anda harus memastikan terlebih dahulu apakah gambar tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh pembaca? Apakah gambar tersebut dapat diperbesar ukurannya oleh pembaca?

2. Apakah Anda ingin pengunjung kembali berkunjung ke web Anda?
Jika iya, maksimalkan fitur berlangganan lewat surel, lead page, lead sales, dan lain sebagainya. Karena sekali Anda menerapkan Artikel Instan atau Google AMP, kemungkinan besa fitur-fitur tersebut tidak didukung.

3. Berapa banyak saingan yang akan Anda hadapi?
Berbeda dengan SEO, Anda harus teliti memilih kata kunci ketika menerapkan Google AMP di web Anda. Hal ini tentu sangat realistis mengingat saingan Anda kemungkinan besar adalah web-web populer. Anda juga harus memiliki banyak like dan jangkauan di Facebook jika ingin menerapkan Artikel Instan.

* * *

Jadi, mana platform yang Anda pilih? Artikel Instan atau AMP? Ceritakan di kolom komentar ya.