Bekerja di Rumah Secara Daring, Apakah Bisa Selamanya?

Daftar isi [Buka]
work from home online wfh
Ilustrasi bekerja dari rumah (Freepik)

Di suatu pagi, Sugeng belum beranjak dari tempat tidurnya. Ia mengucek-ngucek mata sambil meraba-raba mencari posisi ponselnya berada. Sambil berusaha mengumpulkan 'nyawa', ia mulai menggerakkan anggota tubuhnya dan mengambil ancang-ancang untuk mencuci muka ke kamar mandi.

Usai membasuh muka, mengambil air wudu, kemudian salat subuh, Sugeng pun menyalakan komputer di ruang kerjanya yang berukuran tak lebih dari 3 meter x 3 meter. Sesekali ia melihat ponsel yang berjejer di atas meja kerjanya, mengecek performa web yang ia buat dan kelola sendiri. Komputer menyala, ia pun mengecek surel, puluhan pesan berjejal memenuhi kotak masuknya.

Mas Sugeng, begitu ia biasa disapa di internet, telah menekuni pekerjaan sebagai narablog sekaligus pengembang template Blogger sejak tahun 2011. Beberapa tahun belakangan ialah masa keemasannya, sebab ia memutuskan pindah dari platform milik Google tersebut ke WordPress yang lebih mandiri. Ia semakin fokus mengembangkan templat-templat Blogspot berkualitas yang jumlahnya sudah mencapai empat buah itu.

Lain halnya dengan Taqiyuddin, mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi swasta di Jakarta ini memiliki kebiasaan pola tidur-kerja yang berkebalikan dengan Sugeng. Malam hingga dini hari ialah waktu kerjanya, sedangkan pagi hingga siang hari adalah waktu istirahatnya.

Pola hidup yang kerap disebut "kalong" itu biasa dijalani oleh pekerja seni lepas (freelancer) seperti dirinya. Saban hari, ia membuat berbagai kebutuhan desain yang dipesan oleh teman, keluarga, maupun klien yang memesan secara daring. Pesanan desain yang ia kerjakan mulai dari membuat sketsa wajah, komik, logo, hingga spanduk berukuran jumbo.

Jika kita cermati dengan saksama, ada kesamaan antara Mas Sugeng dan Taqi, yaitu mereka sama-sama bekerja di rumah tanpa ke kantor. Sebuah budaya bekerja yang mungkin masih jarang diterapkan di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 menerpa pada awal tahun 2020.

Apa itu work from home?

Definisi Work from home, working from home, remote working, atau telecommuting adalah kegiatan melakukan pekerjaan oleh seorang karyawan tanpa mesti bepergian ke kantor, gudang, sekolah, kampus, maupun toko tempatnya bekerja. Istilah ini telah populer sejak tahun 1970-an dan semakin populer di era penggunaan internet sebagai dampak kemajuan Teknologi Informasi.

Sebagai contoh:
  1. Seorang penerjemah lepas (freelance translator) tidak wajib pergi-pulang ke kantor penerbit buku, ia bisa menyelesaikan pekerjaannya di rumah bahkan di atas tempat tidurnya tanpa harus berpakaian formal.
  2. Seorang pengajar di sebuah universitas daring (online), tidak perlu melakukan pertemuan tatap muka di setiap mata kuliahnya. Ia hanya perlu menyalakan telekonferensi menggunakan aplikasi yang tersedia untuk menyampaikan materi, berdiskusi dengan mahasiswa/mahasiswinya, bahkan melaksanakan ujian secara daring dan real-time.

Apa yang mesti kita siapkan demi kelancaran bekerja di rumah?

pria Indonesia menggunakan topi bekerja di rumah

Untuk mempersiapkan diri bekerja dari rumah, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan supaya dapat menunjang dan menghindari berbagai kendala yang mungkin terjadi. Berikut ini poin-poinnya.

1. Area atau ruang kerja

Tempat kerja tidak wajib berupa ruangan khusus yang tertutup, ia bisa dirancang lebih fleksibel. Mau di ruang tamu? Bisa. Kamar sendiri? Juga bisa.

Saat bekerja, perhatikan kenyamanan Anda dan hindari gangguan dari anggota keluarga serumah terutama anak-anak. Bagi Anda yang sudah berkeluarga, buatlah semacam jadwal kerja kemudian komunikasikan dengan istri dan anak Anda supaya mereka tidak mengganggu produktivitas.

2. Perangkat komputer atau laptop

Ibarat seorang koki tanpa kompor dan peralatan memasak, komputer/laptop adalah peralatan wajib bagi seorang pekerja yang ingin menerapkan WFH.

Pilihlah komputer yang sesuai dengan kebutuhan:
Untuk pekerjaan mengetik atau arsip dokumen, produk di kisaran harga 5 jutaan terbilang cukup; untuk pekerja di bidang kreatif memerlukan produk di harga 5-10 jutaan; editor video misalnya, butuh komputer atau laptop di atas harga 15 jutaan supaya hasil kerjanya lebih maksimal.

3. Ponsel pintar

Pernah dengan pekerjaan admin medsos atau pedagang online shop? Dua contoh pekerjaan ini sangat membutuhkan ponsel pintar sebagai perangkat kerja mereka sehari-hari. Ia mudah dibawa ke mana-mana dan harganya relatif lebih murah ketimbang laptop atau komputer.

4. Koneksi internet

Sangat disarankan berlangganan internet rumah unlimited daripada boros menggunakan paket internet ponsel dengan perhitungan kuota. Anda tidak mau kan jika di saat harus melaksanakan rapat, tiba-tiba kuota internet Anda habis?

5. Portofolio pribadi

Portofolio ialah medium untuk menampilkan hasil kerja Anda secara daring, ia bisa diakses oleh semua orang atau hanya orang tertentu saja yang Anda beri akses.

Bagi penulis, pekerja kreatif, pengembang web, portofolio umumnya berbentuk situs web.  Ia harus bisa mewakili identitas pribadi dan memperlihatkan karya dari yang terbaru hingga yang terlama, serta menampilkan pencapaian maupun penghargaan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang digeluti.

Cara paling efektif membuat portofolio ialah menginstal WordPress menggunakan Hosting Murah dan domain yang unik tetapi tetap menggambarkan identitas Anda. Saya sangat menyarankan Qwords sebagai penyedia layanan untuk mempercayakan ketangguhan web portofolio Anda.

Qwords telah eksis sejak tahun 2005 hingga saat ini dan telah dipercaya oleh berbagai perusahaan, UKM, dan narablog di Indonesia maupun luar negeri. Ia secara resmi bernaung di bawah PT Qwords Company International.

Ikuti langkah-langkah membuat web portofolio sebagai berikut.
1. Pastikan nama Anda tersedia sebagai domain. Maka dari itu Anda perlu Cek Domain terlebih dahulu. Utamakan ekstensi domain .com atau .id karena lebih umum dan harganya relatif lebih murah.

beli domain di Qwords

2. Pilih "Cloud Hosting" untuk paket pemula. Sesuaikan dengan kebutuhan, saya sarankan pilih "WordPress Hosting".

Cloud Hosting Menu Qwords

3. Jika Anda menggeser bar berwarna merah hingga titik "+3 CloudPop", biaya per bulannya Rp125.000, sudah termasuk gratis domain (.com) dengan kapasitas penyimpanan 11GB. Ini sudah lebih dari cukup, bisa Anda tambahkan atau kurangi.

WordPress Hosting Package Cloud Qwords


4. Klik "Order Now" kemudian lihat perhitungan biaya yang harus Anda bayarkan untuk mendapatkan produk dan layanan dari Qwords. Biaya yang tertera dapat dibayarkan melalui transfer Bank, saldo digital (DANA/OVO/GOPAY/LinkAja), Alfamart, Indomaret, Kredivo, atau DOKU.


5. Tahap instalasi dan pengisian konten bisa Anda lakukan sendiri atau meminta bantuan teknisi Qwords. Tenang, tim costumer care-nya siap membantu Anda selaku konsumen.

6. Setelan pakaian

Yang terakhir dan tak kalah penting adalah pakaian yang Anda miliki saat ini. Tidak perlu mahal atau bermerek, yang penting rapi, layak, dan sedap dipandang mata. Jadi, tatkala Anda punya jadwal rapat dengan kolega atau klien, Anda pun bisa tampil lebih maksimal.

Apa saja keunggulan dan kekurangan bekerja di rumah?

work from home with toddler

Kelebihan bekerja di rumah antara lain.
  • Irit pengeluaran yang biasanya digunakan untuk ongkos pergi-pulang kerja
  • Hemat tenaga dan mengurangi risiko kesehatan atau kecelakaan kerja.
  • Lebih banyak waktu bergumul bersama keluarga di rumah.
  • Ramah difabel, artinya karyawan dengan disabilitas dapat ikut serta bekerja dalam tim tanpa perlu keluar rumah.
  • Bagi pemberi pekerjaan, wfh mampu mengurangi biaya operasional seperti pembelian komputer/laptop, langganan internet, atau bahkan sewa kantor jika dilakukan benar-benar dari rumah sepenuhnya.
  • Hemat biaya sewa dan anggaran belanja perusahaan, tentu hemat pula pajaknya.

Namun, ada pula kekurangan bekerja dari rumah yaitu.
  • Karyawan lebih rentan kehilangan produktivitas.
  • Kurangnya komunikasi antartim dapat berakibat miskomunikasi yang fatal.
  • Memerlukan supervisi yang intens dan paralel.
  • Kurangnya kedisiplinan karena setiap karyawan memiliki watak yang berbeda dan masalah sendiri di tempat tinggal masing-masing.
  • Akan timbul masalah pengelolaan serta akuntabilitas, terutama keuangan.

Penutup: bisakah kita bekerja di rumah... Selamanya?

Kita tentu menyadari bahwa ada bidang pekerjaan yang memang bisa dilakukan di rumah, ada pula yang harus dikerjakan di kantor. Industri-industri yang membutuhkan keberadaan fisik seperti logistik, jual-beli, kesehatan, perbankan, hiburan, dan lain-lain tentu belum bisa dilaksanakan hanya dengan mengutak-atik laptop di dalam kamar.

Betapa beruntungnya mereka yang menggeluti bidang kreatif yang senantiasa berkembang dan dimudahkan dengan adanya internet serta inovasi lainnya.

Ada satu hal positif yang dapat dipetik sejak adanya pandemi COVID-19, yaitu semakin banyak perusahaan maupun instansi pemerintahan mulai menerapkan work from home untuk beberapa karyawan mereka. Kebijakan ini memang bersifat sementara, tapi tidak menutup kemungkinan bakal diperpanjang hingga batas waktu tertentu.

Bisakah kita bekerja dari rumah selamanya? Jawaban dari pertanyaan ini ada dalam diri Anda sendiri: apakah bidang pekerjaan Anda butuh kehadiran fisik setiap jam kerja atau tidak? Jika iya, WFH tidak cocok untuk Anda terapkan. Begitu pun sebaliknya.

* * *

Tulisan ini saya ikutsertakan dalam Lomba Blog Qwords Tahun 2020 dengan tema "Memaksimalkan Teknologi Informasi di Tengah Pandemi"